December 9, 2023 7:48 am

Peluang Trump Menang Memudar, Pendukungnya Mulai Turun ke Jalan, Sebut Ada Kecurangan

Dengan peluang terpilih kembali memudar, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melancarkan serangan luar biasa terhadap proses demokrasi negara itu dari Gedung Putih. Trump mengritik proses pemilu secara salah dengan mengklaim bahwa pemilihan itu "dicuri" darinya. Trump secara salah mengklaim adanya penipuan dalam penghitungan suara.

Tanpa bukti, Trump mengecam pekerja pemilu dan dugaan penipuan di negara bagian yang hasilnya mendorong calon dari Partai Demokrat Joe Biden lebih dekat ke kemenangan. "Ini adalah kasus di mana mereka mencoba mencuri pemilihan," kata Trump, yang berbicara selama sekitar 15 menit di ruang rapat Gedung Putih sebelum pergi tanpa menjawab pertanyaan seperti dikutip Reuters. Biden, mantan Wakil Presiden AS, terus menggerogoti suara Trump di Pennsylvania dan Georgia.

Biden juga mempertahankan keunggulan tipis di Nevada dan Arizona, dan bergerak lebih dekat untuk mengamankan 270 suara di Electoral College negara bagian yang menentukan pemenang pemilu. Di Pennsylvania, keunggulan Trump telah menyusut dari 319.000 pada Rabu sore menjadi sekitar 50.000 pada Kamis malam, sementara marginnya di Georgia turun dari 68.000 menjadi 2.500. Angka angka itu diperkirakan akan terus mendukung Biden, dengan banyak surat suara yang beredar dari daerah yang biasanya memilih Partai Demokrat, termasuk kota Philadelphia dan Atlanta.

Biden akan menjadi presiden berikutnya kalau memenangkan suara di Pennsylvania, atau dengan memenangkan dua dari trio Georgia, Nevada dan Arizona. Jalur yang paling mungkin Trump tampak lebih sempit dia harus bertahan di Pennsylvania dan Georgia sambil menyalip Biden di Nevada atau Arizona. Sebagian besar jaringan televisi utama memberi Biden keunggulan 253 hingga 214 dalam pemilihan Electoral College, yang sebagian besar ditentukan oleh populasi negara bagian, setelah ia merebut negara bagian penting Wisconsin dan Michigan pada hari Rabu.

Pendukung Donald Trump terlihat mulai turun ke jalan pada Kamis (5/11) malam waktu setempat menentang pemilu yang mereka yakini sarat akan kecurangan. Unjuk rasa muncul di berbagai wilayah bahkan saat pengihtungan suara belum selesai. Di Arizona, salah satu dari lima negara bagian penting dalam pemilu tahun ini, para pendukung Trump berkumpul di luar Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix.

Reuters mengabarkan beberapa orang mengejar seorang pria yang mengangkap papan penanda yang menggambarkan presiden AS sebagai "babi Nazi". Polisi turun tangan dan membubarkan keributan itu setelah sang pria dan kelompoknya mulai dikepung oleh pendukung trump.Reutersmengabarkan tidak ada korban luka dalam bentrokan kecil tersebut. Di titik lain, tepatnya di Harrisburg, sekitar 100 pendukung Trump berkumpul di tangga Gedung Kongres Pennsylvania pada Kamis sore sebagai bagian dari demonstrasi dengan slogan “Stop the Steal” (hentikan pencurian), yang diorganisir oleh aktivis konservatif Virginia, Scott Presler.

"Ini bukan unjuk rasa yang mendukung kandidat tertentu, ini adalah unjuk rasa yang memperjuangkan dua hal: kebenaran dan keadilan," ungkap Presler seperti dikutipReuters. Di Milwaukee, sekitar 50 pendukung Trump berkumpul di depan sebuah gedung kota tempat penghitungan suara. Mereka memutarkan musik country, mengibarkan bendera, dan membawa tanda bertuliskan "Recount" (hitung ulang) dan "Rigged" (dicurangi). Setelah satu jam berlalu, sekitar selusin pengunjuk rasa datang sambil meneriakkan “Black lives matter”, merujuk pada korban kebrutalan polisi.

Beberapa di antara pengunjuk rasa tersebut bahkan melemparkan telur ke arah pendukung Trump dari mobil yang lewat. Unjuk rasa juga terlihat di luar Departemen Pemilihan Clark County di Las Vegas. Sekitar 400 pengunjuk rasa memutarkan lagu lagu patriotik melalui speaker sambil mengibarkan bendera Amerika dan Trump. Eric Trump putra Presiden AS Donald Trump ditangkap pada Rabu (4/11/2020) waktu Amerika karena men tweet video viral palsu.

Dia mengklaim seseorang membakar lusinan surat suara untuk mendukung ayahnya, Presiden Donald Trump . Putra presiden karena pemilihan 2020 masih belum diputuskan me retweet video yang konon menunjukkan seorang pria membakar 80 surat suara untuk Trump di Virginia Beach, Virginia. Kota Pantai Virginia, membantah postingan Eric Trump, seperti dilansir HuffPost, Kamis (5/11/2020).

"Itu adalah contoh surat suara," kota itu menanggapi Trump di Twitter. Dalam pernyataan di situsnya, pejabat kota mengatakan: "Seorang warga yang prihatin membagikan video kepada kami yang seolah olah menunjukkan seseorang membakar surat suara."

"Itu bukan surat suara resmi, itu surat suara sampel. " Para pejabat mencatat tidak adanya tanda kode batang yang ada di semua surat suara resmi dalam video tersebut . “Surat suara dalam video itu adalah surat suara sampel dan penyelidik kebakaran sedang menyelidiki pembakaran ilegal tersebut,” tambah mereka.

Akun yang awalnya memposting klip tersebut sekarang telah ditangguhkan. Eric Trump, yang pada Rabu malam secara keliru mengklaim ayahnya telah memenangkan di Pennsylvania, belum menghapus tweetnya sendiri.

Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published.