Sahroni Dukung Pelibatan TNI-Polri Sebagai Vaksinator Covid-19: Kunci Akselerasi Herd Immunity!
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung pelibatan personel TNI Polri sebagai vaksinator dalam program vaksinasi Covid 19 secara massal. Langkah dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin itu, menurut Sahroni, diperlukan untuk membantu Indonesia mempercepat tercapainya herd immunity. “Memang untuk mencapai herd immunity, kita harus mempercepat proses vaksinasi, hingga di sinilah peran TNI Polri sangat dibutuhkan,” ujar Sahroni kepada wartawan, Selasa (9/3/2021)
Lebih lanjut, legislator Partai Nasdem itu bicara soal pelatihan dan insentif kepada para personel TNI Polri proses penyuntikan vaksin. “Sama halnya seperti para dokter yang diberi tugas tambahan menjadi garda terdepan menangani Covid 19," ujarnya. "Saya rasa pemerintah juga perlu menyiapkan insentif bagi anggota TNI Polri yang telah membantu menyutik langsung vaksin Covid 19 untuk masyarakat," pungkas Sahroni.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan TNI Polri dapat turut serta dalam membantu program vaksinasi nasional. Keterlibatan tenaga kesehatan dari TNI Polri diharapkan dapat membantu target pemerintah. Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menargetkan sebanyak 181 juta orang di atas usia 18 tahun telah divaksin Covid 19 hingga Maret 2022 mendatang.
Artinya, jumlah itu setara 70 persen populasi masyarakat Indonesia. "Oleh karena itu vaksinasinya butuh bantuan. Kita akan kirim ke TNI Polri, kalau bisa seminggu selesai seminggu selesai pak. Itu ada masing masing mungkin bisa dapet ratusan ribu vaksin. Nanti terserah bagi baginya seperti apa," kata Budi Sadikin dalam acara rapat pimpinan (Rapim) TNI Polri 2021 di Gedung Rupatama, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021). Menurutnya, intruksi tersebut sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mempercepat program vaksinasi nasional.
"Personel TNI Polri yang bisa menyuntik sangat dibutuhkan dalam program ini Bapak presiden rencananya mau segera melakukan suntikan suntikan massal dan mohon izin untuk strategi ini saya juga akan melibatkan resources dari TNI sama Pori untuk bantu nyuntik. Jadi perangnya dengan suntikan," jelas Budi. Lebih lanjut, Budi Sadikin berseloroh pihaknya tidak membutuhkan tenaga aparat keamanan yang ahli di bidang perang di tengah pandemi Covid 19. Dia justru membutuhkan tenaga medis.
"Mohon maaf, jadi ke depan bukannya Kopassus atau apa, ini Pusat Kesehatan. Pusat tentara tentara yang bisa nyuntik dulu yang maju ke depan," tandasnya
Comments (0)